Mengudara di Sindo Trijaya 97,00 FM!

Selasa malam tanggal dua puluh enam Maret 2013, komunitas Stand Up Comedy kembali mengudara di salah satu stasiun radio lokal di Yogyakarta, kali ini Sindo Trijaya FM milik MNC Group. Kita diundang untun bercerita tentang keseruan dan tujuan adanya komunitas ini. Dan seperti biasa, hobi narsis membuat jumlah anggota komunitas yang datang untuk mengudara malah lebih banyak dari jumlah mic yang ada, alhasil malah jadi karokean di Sindo Trijaya FM, maaf ya pak Hery Tanoe.

Dipandu oleh mas Tomi sebagai penyiarnya, kita punya Dicky, Benedikta, Nanda, Imam, dan Fanbul yang siap menjawab dan bercerita tentang apapun, kecuali mantan, please. Awalnya, pertanyaan mendasar seperti “Kenapa kok bisa lucu?” bermaksud untuk rendah hati kita menjawab “Minum susu dan makan sayur-sayuran, mas” dan ternyata sukses, kita terkesan rendah hati sekali.

Mas Tomi  juga menanyakan “Kenapa sih membentuk komunitas ini?” lalu kita jawab singkat, intinya adalah begini “Sebagai tempat belajar dan guyub bareng semua orang yang mau mengenal atau bahkan menjadi seorang stand up comedian” karena jawabannya bijak sekali  maka setelahnya kita tepuk tangan, yok pemirsa di rumah yang baca juga tepuk tangan yok.

Setelahnya mas Tomi  semakin kebakaran jenggot, dia terus memberondong kita dengan pertanyaan-pertanyaan, muka mas Tomi  tiba-tiba berubah menjadi Sonny Tulung dan latar belakang studio berubah menjadi “Famili 100”. Beginilah pertanyaan demi pertanyaan dilontarkan:

Tomi  Sulung        : “Bagaimana sih biar kamu semakin layak tampil di panggung?”

Imam                    : “Perhatikan delivery, kalau saya dari delivery (penyampaian) aja tidak yakin, bagaimana orang lain mau yakin untuk ketawa sama materi kita”

Tomi  Sulung        : “Awal pertama kali tampil stand up comedy, kapan?”

Nanda            : “Kalau secara resmi tampil pertama kali itu di open mic UII tanggal 21 April, tapi sebenarnya saya sudah pernah ber-stand up dari SMA, waktu itu saya menirukan gaya guru mengajar di depan kelas, dan seisi kelas ketawa. Dalam stand up comedy itu namanya teknik impressionims. Jadi ya sebenarnya banyak dari kita yang sudah melakukan hal-hal yang bisa dibilang teknik stand up comedy, tanpa disadari”

Tomi  Sulung        : “Materi tuh pernah sama gak sih?”

Benedikta           : “Jelas, kadang ada yang sama di sudut pandang, alur cerita, ataupun premisnya. Dan tapi kita pasti punya keunikan sendiri-sendiri dalam mengemasnya, kecuali kalau sudah mirip sama persis, itu harus diikhlaskan salah satunya mengalah untuk tidak memakai materi tersebut”

Tomi  Sulung        : “Cara gabung gimana sih?”

Dicky               : “Gampang sekali mas, tinggal datang aja setiap hari Rabu di Kedai Mang Tuwuk, Jln Wahid Hasyim untuk gabung di sharing. Dan juga terus coba open mic hari Jumat di Freedom Of Nggambleh, Djendelo Koffie, otomatis kalian sudah menjadi keluarga kita :*”

Tomi  Sulung       : “Ada gak sih pelatihan untuk para pemula?”

Dicky                  : “Saat ini kita ada program P3K untuk para komika yang belum nyaman di atas panggung, ini intensif selama 3 bulan mereka diberikan bimbingan oleh komika-komika Jogja yang sudah lebih dulu ber-stand up comedy, dan ini gratis” Wiiih, tepuk tangan!

Tomi  Sulung        : “Ciri khas dari stand up comedy di Jogja apa sih?”

Dicky                    : “Banyak, di sini ada plesetannya. Seru!”

Imam                    : “Materinya bercandaan tongkrongan. Seru!”

Benedikta              : “Komika Jogja biasanya bisa lebih detail dalam membahas suatu isu”

Nanda                  : “Yoi, teathre of mind..”

Fanbul                  : “Apaan sih, Nan”

Tomi Sulung       : “Oke penutup nih, coba dong saya mau denger satu episode dari kalian?” (ini truestory)

Kita                          : ???????

Tomi  Sulung           : “Yang lucu-lucu..”

Kita                       : “Oalah, bit? Lu kate sinetron episode.. Oke silakan Bene sebagai satu-satunya wanita di sini”

Benedikta           : “Kampret, oke.. Media massa bilang kalau Jakarta itu banjir kiriman, ngapain coba ngirimin banjir? Mendingan kirimin saya aja, kan masih banyak cowok jomblo di Jakarta. Tsaaaah!”

Begitulah kegiatan narsis dan seru-seruan kita di Sindo Trijaya FM, ada satu hal menarik saat siaran, yaitu ada seorang pria yang sms ke radio sampai lima kali menanyakan tentang komunitas stand up comedy Jogja, ini entah saking setianya atau saking selonya atau saking punya banyak bonus pulsa. Jadi saat mas Tomi  iaran, “Yak ada pertanyaan dari Parmin (nama disamarkan)”, “oke pertanyaan lagi dari Parmin lagi, hehe”, “masih pertanyaan nih profesional muda Sindo, kali ini dari.. Parmin lagi”,” Oke, masih Parmin di Kota Gede”, “dan kali ini masih Parmin di Kota Gede”. Pokoknya buat Parmin di Kota Gede, tiada kesan tanpa kehadiranmu, terima kasih :’)

Terima kasih yang sudah mendengarkan Sindo Trijaya 97,00 FM. Sampai berjumpa di udara-udara dan  episode lainnya!

(Fanbul/2013)